Perayaan Hari Besar Islam ( PHBI ) dalam memperingati Muharam 1441 H Pondok Pesantren Miftahul Ridwan Dusun Panggaray Desa Maparah Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis mengadakan Tabligh Akbar, Riyadloh Kubro, Kreasi Seni Santri dan santuanan yatim piatu pada tanggal 19 September 2020 Alhamdulillah berjalan lancar dan mendapatkan apresiasi dari masyarakat khusunya Desa Maparah,
pondok pesantren miftahul ridwan
Minggu, 18 Oktober 2020
Jumat, 04 September 2020
Assalamualaikum..
Dalam rangka memperingati tahun baru islam 1442 H pondok pesantren miftahul ridwan Dusun Panggaray Desa Maparah Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis akan di adakan Tabligh Akbar & Riyadloh Akbar oleh KH. Drs. Saeful Ujun ( Pimpinan Ponpes Miftahul Ridwan ) KH. Nonop Hanafi, KH. Muhammad Aminudin M.Ag dan Qori Internasional KH. Zaenal Abidin.
Kreasi seni Santri & Santriyah Ponopes Miftahul ridwan.
Lomba tumpeng & Santunan Yatim & D
uafa
Selasa, 04 Agustus 2020
Minggu, 26 Juli 2020
podok pesantren miftahul ridwan panggaray maparah panjalu ciamis
1. Muqoddimah
وَلْيَخْشَ ٱلَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا۟ مِنْ خَلْفِهِمْ
ذُرِّيَّةً ضِعَٰفًا خَافُوا۟ عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْيَقُولُوا۟
قَوْلًا سَدِيدًا
Terjemah
: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar” (Q.S. An-Nisa (4) :
9)
وَمَا كَانَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لِيَنفِرُوا۟ كَآفَّةً ۚ
فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَآئِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوا۟ فِى
ٱلدِّينِ وَلِيُنذِرُوا۟ قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوٓا۟ إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ
يَحْذَرُونَ
Terjemah
: “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang
untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat
menjaga dirinya.” (Q.S. At-Taubah (9) : 122)
يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ
أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ...
Terjemah
: “… niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S.
Al-Mujadalah (58) : 11)
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ
فِيْهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Terjemah
: “Barangsiapamenelusurijalanuntukmencariilmupadanya, Allah
akanmemudahkanbaginyajalanmenujusurga.” (HR. Muslim).
Dengan latar belakang dan keutamaan diataslah
Pesantren Miftahul Ridwan Maparah berdiri sebagai salahsatu lembaga pendidikan
Islam dan lembaga kaderisasi ulama,umaradan umat Islam sebagai pelanjut dakwah
Islam di muka bumi ini.
Kenapa harus pesantren
?
Pesantren sebagai pusat transfer
ilmu agama Islam dan menjadi lembaga yang menjaga serta merawat keaslian
nilai-nilai Islam. Ditengah kondisi saat ini, telah terjadi dekadensi moral
(krisis akhlak) pada generasi muda dan krisis kepemimpinan yang memegang teguh
nilai-nilai keislaman serta banyaknya terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam
pemikiran islam, maka hadirnya pesantren menjadi salahsatu jawaban atas semua
permasalahan tersebut. Dalam istilah lain pesantren ibarat oase di padang pasir, yang memberikan kesegaran dan
menyirami kesuburan di tengah dahaga yang melanda dunia ini.
Pesantren selain sebagai lembaga
pendidikan Islam juga sebagai salahsatu pilar yang menyokong lahirnya bangsa
Indonesia. Melalui lembaga pesantren bangsa ini keluar dari penjajahan dan pembodohan, karena
dengan keterlibatan para ulama dan
santrilah yang menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa
ini.
Hadirnya pesantren telah
memeberikan bukti nyata, melahirkan para ulama penerus dakwah islam sebagai
pewaris para Nabi dan menjadi pengingat kepada para pemimpin (umara’) bangsa
ini yang menyimpang dari nilai-nilai keislaman dan berbuat kemunkaran.
Maka menjadi sangat penting bagi
para orang tua menitipkan anaknya di pesantren, serta menjadi sebuah kewajiban
bagi kaum muslimin membangun pesantren dengan berkontribusi sekecil apapun
untuk keberlangsungan dan kemajuan pesantren menjadi lebih baik. Karena
pesantren pada hakikatnya bukanlah miliki pribadi seseorang atau keluarga,
tetapi milik umat islam yang harus diperjuangkan dan dipertahankan
keberadaannya secara bersama-sama.